![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7Nqs8W6GwSVHKgrNG7hB9SxMweGTGZWc-i9ZrbduBHw1TV-4gDVyVS__CkLB6q7iKpRlT-uFaC-gSVJAL4HJTRWsgMELrZkQoEBxKpzUb55Dd4d_W6_nO-fvinpvgRg4ozZYIAz-T7YU/w640-h360/image.png)
Alih-alih lini belakang yang keropos, Thomas Muller beranggapan tumpulnya para penyerang lebih berandil dalam kekalahan kandang Bayern Munich 3-2 dari Paris Saint-Germain di perempat-final Liga Champions.
Laga leg pertama di Allianz Arena, Kamis (8/4) dini hari WIB, berlangsung seru. Sempat tertinggal oleh gol-gol Kylian Mbappe dan Marquinhos, Bayern mampu mengejar lewat Eric Maxim Choupo-Moting. Tetapi, kekalahan tak terhindarkan bagi sang juara bertahan setelah Mbappe melesakkan gol keduanya.
Meski tanpa diperkuat mesin gol andalan Robert Lewandowski yang terhalang cedera dan penyerang sayap Serge Gnabry (COVID-19), Muller menegaskan Bayern semestinya dapat lebih tajam dalam memanfaatkan peluang-peluang dan bisa saja menaklukkan PSG dengan skor besar.
"Kami harus mencetak jauh lebih banyak gol," kata si pemain serbabisa kepada Sky Sports.
"Tentu, Anda selalu bisa membahas tentang gol-gol yang kami derita, namun saya pikir seandainya hasil akhir laga ini 6-3 untuk kemenangan kami, tak ada yang bisa protes."
"Memang begitulah keadaannya, ini terjadi karena kesalahan kami sendiri. Dan sekarang pastinya kami harus mengejar defisit agregat."
"Kami tidak kecolongan terlalu banyak peluang [di sisi pertahanan]. Jika kami menunjukkan insting pembunuh yang selama ini jadi ciri khas kami, kita akan melihat pertandingan yang sepenuhnya berbeda."
"Jelas pula bahwa Anda tidak pernah bisa sepenuhnya membendung lini depan Paris. Kami memiliki pendekatan menyerang, itulah mengapa kami mencetak banyak gol, itulah mengapa kami memenangi banyak laga dan hari ini kami menyia-nyiakan banyak peluang besar," tandas Muller.
Bayern akan ganti bertandang ke Parc des Princes pada laga leg kedua pekan depan.
0 Komentar