Ketika direksi Bayern Munich berbicara tentang pencapaian akademi klub, mereka akan mengarah pada bagaimana Jamal Musala berkembang menjadi talenta kelas dunia bersama klub.
Tapi, mengingat Musala bergabung dengan klub dari Chelsea pada usia 16 tahun, mempromosikan remaja asal Jerman itu dibawa ke tim utama sedikit keliru, bahkan jika ia telah ditangani dengan baik oleh para pelatih di Allianz Arena.
Mengingat hal itu, pencarian lulusan akademi Bayern berikutnya digeber untuk tim senior. Bos baru Julian Nagelsmann ingin memprioritaskan lebih Kampus FC Bayern - pusat akademi klub yang dibuka pada 2017.
Barangkali jebolan berikutnya yang bakal dapat kesempatan tampil mengesankan adalah Malik Tillman. Pemain berusia 19 tahun itu telah meneken kontrak baru berdurasi tiga tahun pada pertengahan September lalu.
Tillman adalah nama yang akan dikenal banyak fans Bayern mengikuti euforia yang mengelilingi kakak laki-laki Malik, Timothy, saat naik kelas.
Timothy Tillman dianggap sebagai talenta besar di Bavaria. Barcelona mengejar tanda tangannya kala ia memasuki akhir masa remaja. Apes, sang pemain mengalami cedera engkel parah pada 2019 yang membuat kariernya meredup.
Kini berusia 22 tahun, karier Timothy sudah kelihatan. Ia sekarang bermain di klub masa kecilnya, Greuter Furth, tim yang dia dan Malik tinggalkan untuk bergabung dengan Bayern pada 2015.
Namun, peluang Tillman yang lebih muda untuk lebih berhasil dari saudaranya terbilang bagus. Nagelsmann terkesan dengan sang penyerang dalam beberapa kesempatan. Ia juga dipanggil untuk berlatih dengan skuat senior.
"Malik adalah striker dengan kemampuan mengatur serangan yang sangat bagus," ucap Nagelsmann kepada The Bavarian Indonesia.
“Dia memiliki bakat menemukan ruang dan bisa mencetak gol,” tambahnya.
Tillman bahkan menandai debutnya di tim utama dengan sebuah gol. Ia mencetak gol dalam kemenangan 12-0 Bayern atas Bremer pada putaran pertama DFB-Pokal, Agustus lalu. Meskipun, ia tampil sebagai pemain pengganti.
Ketika anak muda itu tiba di klub, ia berposisi sebagai gelandang serang, mampu bermain sebagai No.8 atau No.10. Dia lebih suka memiliki rekan di depannya ketimbang langsung melawan bek.
"Gaya bermain saya mirip dengan Paul Pogba," kata Tillman kepada Bild dalam sebuah wawancara pada 2019.
"Saya sangat suka melihat bagaimana dia bermain. Dia adalah anutan saya,” tambahnya.
Belum sampai Bayern U-17, peran Tillman diubah di bawah arahan striker legendaris Miroslav Klose.
Imbas badai cedera di dalam skuat, Klose mencoba Tillman untuk mengisi posisi darurat No.9, dan permainannya meroket ke level baru sejak saat itu.
Dalam tiga musim terakhir, Tillman mencetak 38 gol dan 24 assist dalam 89 penampilan di tim U-17, U-19, dan U-23. Tim yang disebut terakhir berlaga di Divisi Empat Liga Jerman.
“Dia kuat secara teknis dan fisik, dan juga sangat mengancam di depan gawang karena ketegasannya dalam situasi satu lawan satu,” tutur manajer akademi Bayern, Holger Seitz, kepada The Bavarian Indonesia.
“Dia memiliki instring mencetak gol yang bagus dan mengenali ruang terbuka di mana dia bisa berlari,” kata Seitz.
"Dia tetap tenang dan memiliki naluri yang baik untuk mencetak gol. Secara defensif, dia juga sangat kuat dalam duel dan membangun transisi dengan cepat setelah memenangkan bola,” tambahnya.
Kemampuan itu bikin Tillman mendapatkan panggilan pertamanya ke skuat Jerman U-21 untuk jeda internasional Oktober, meskipun ia sebelumnya telah mewakili Amerika Serikat di kelompok usia yang lebih muda, dari garis sang ayah.
Sementara itu di luar lapangan, Tillman digambarkan oleh Nagelsmann sebagai individu yang "sangat pendiam dan tertutup.” Mantan bos RB Leipzig itu pun ingin Tillman sedikit keluar dari kebiasaannya tersebut dan menjadi agak lebih “bajingan”.
Untungnya bagi Tillman, ia akan diberi waktu untuk mengembangkan kecenderungan tersebut. Sebelumnya, ia telah menunjukkan ketahanan dengan mengatasi ligamen yang robek yang membuatnya absen selama lima setengah bulan pada musim lalu.
Tillman sangat menyadari persaingan yang ia hadapi dalam hal menembus tim utama. Jelas masih ada Robert Lewandowski dan Eric Maxim Choupo-Moting.
0 Komentar