Bayern menjalani tiga laga uji coba sejauh ini, dan seluruhnya berakhir tanpa kemenangan.
Bayern Munich menjadi sorotan di bawah manajer baru mereka, Julian Nagelsmann, lantaran hasil laga pramusim yang kurang memuaskan. Dari tiga pertandingan, tidak satu pun bisa diakhiri juara Bundesliga ini dengan kemenangan.
Melawan Ajax Amsterdam pada 24 Juli, Bayern hanya bisa bermain imbang dengan skor 2-2, di Allianz Arena. Lalu pada laga debut Nagelsmann satu pekan lalu, Bayern dikalahkan oleh sesama klub Jerman, FC Koln, dengan skor 3-2.
Kekalahan terbaru adalah kontra sesama klub Bundesliga, Borussia Monchengladbach, dengan skor akhir 2-0. Menurut Nagelsmann, rentetan hasil minor ini adalah sesuatu yang wajar dan ada alasan kenapa bisa terjadi pada tim arahannya.
"Saya sadar bahwa kemenangan lebih penting dalam pertandingan kompetitif, tetapi saya adalah seseorang yang lebih memilih untuk menang daripada kalah. Itu juga berlaku untuk pertandingan uji coba, dan karenanya saya berharap untuk memenangkan pertandingan. Tapi pramusim belum berakhir," ungkap Nagelsmann.
"Kami tidak punya banyak waktu dan kami harus terus berkembang melalui liga dan pertandingan kompetitif. Jadi ada kemungkinan satu atau dua pertandingan tidak akan berjalan mulus di awal musim. Tapi kami bukan satu-satunya klub dengan masalah ini," sambungnya.
"Borussia Monchengladbach juga memiliki sekitar sepuluh pemain internasional dan - seperti beberapa klub Bundesliga lainnya - akan membutuhkan sedikit waktu. Itu normal. Ketika Anda [jurnalis] telah berlibur selama empat minggu, Anda tidak segera menemukan L di keyboard Anda."
Dayot Upamecano mengikuti jejak Julian Nagelsmann ke Bayern Munich selepas membela RB Leipzig, tapi penampilan bek asal Prancis itu masih jauh dari kata impresif. Nagelsmann menyebut, bahwa Upamecano masih butuh waktu untuk lebih padu dan mantap sebaga pemimpin di lini belakang.
“Namun demikian, dia adalah seorang pemimpin karena cara dia bermain, karena dia ingin bertahan, karena dia memiliki kekuatan dan kecepatan. Hari ini dia juga memainkan bola ke depan yang sangat bagus. Dia secara bertahap akan berkembang menjadi pemimpin yang lebih besar."
"Dia juga harus datang lebih dulu dan mengenal semua rekan satu timnya. Kemudian dia juga akan menjadi lebih kuat. Itu sama seperti di Leipzig. Namun, secara keseluruhan, dia adalah pemain pendiam yang tidak terus-menerus mengomandoi setiap rekan setimnya."
0 Komentar