David Alaba Beberkan Alasan Keluar Dari "Zona Nyaman" Di Bayern Munich

Pemain serba bisa itu memastikan iya akan melepas seragam Bayern dan akan menjadi pemain tanpa klub musim depan.

David Alaba menjelaskan keputusannya untuk keluar dari "zona nyaman" di Bayern Munich, ia juga mengaku bahwa keputusan untuk menanggalkan seragam Die Roten bukanlah keputusan yang mudah.

Di usianya yang ke-28, pria Austria ini bersiap menyambut tantangan baru setelah kontraknya akan habis di penghujung musim ini.

Berbagai klub dikabarkan tertarik mendapatkan jasanya, mulai dari Real Madrid hingga Chelsea, dan dia tak sabar untuk memasuki babak baru dalam kariernya setelah 13 tahun yang penuh trofi bersama Bayern.

Ditanya tentang perasaannya meninggalkan Munich dan mengapa ia hengkang, Alaba berkata kepada laman resmi Bayern: "Selalu sulit ketika sesuatu berakhir dan bukan rahasia lagi bahwa saya merasa seperti di rumah selama di sini."

"Tentunya saya meninggalkan FC Bayern dengan setitik air mata tapi juga tak sabar menapaki babak baru."

"Ini bukan keputusan melawan klub, tapi saya memutuskan ingin melakukan hal baru dan melangkah maju."

"Untuk bertumbuh, Anda harus keluar dari "zona nyaman" - dan saya sengaja mengatakannya dengan tanda kutip karena bisa saja disalahpahami."

"Di Bayern, ekspektasi di lapangan selalu ekstrem dari manajemen, dari ruang ganti, atau diri Anda sendiri."

"Saya rasa Anda mungkin harus melaju ke tempat yang tidak Anda ketahui agar bisa semakin dewasa."

Alaba akan meninggalkan Bayern dengan mencatatkan 420 penampilan bersama sang juara Jerman.

Dia adalah perwujudan konsistensi sejak bermain di level senior saat hanya berusia 17 tahun, bermain sebagai jenderal lapangan tengah hingga di lini pertahanan.

Gelarnya termasuk sembilan gelar Bundesliga - kini tengah semakin dekat menuju yang ke-10 - enam DFB Pokal, dua Liga Champions dan sepasang Piala Dunia Klub serta meraih dua treble."

"Saya tidak bisa bilang apakah Anda akan melihat saya menangis, tapi saya jelas akan menangis dalam hati," imbuhnya.

"Saya harus berjibaku dengan perasaan saya belakangan ini ketika kami melakukan sesi foto besar terakhir di Allianz Arena."

"Saya sangat berterima kasih atas dukungan dari para penggemar selama ini. Saya selalu merasa memiliki hubungan spesial dengan mereka."

"Satu waktu di Frankfurt, seorang penggemar memanggil saya dari balik pagar, dan setelah itu mata kami bertemu setidaknya setiap laga berakhir."

"Saya selalu bisa membayangkan diri saya berada di Tribun Selatan karena saya dulu berdiri di sana beberapa kali saat masih remaja."

"Lucu bagaimana semua ini terjadi. Saya dulu seorang ball boy dan, sebelum laga di Liga Champions, juga salah satu bocah yang menggoyangkan bendera bulat di tengah lapangan ketika para pemain keluar. Dan lalu, saya menjadi pemain di lapangan."

Posting Komentar

0 Komentar